Sanksi FIFA, So....

09.43 Farhan syabani 0 Comments

Sanksi FIFA telah turun, itulah headline berita yang sedang ramai dibeberapa media. Kalau kata sebagian pengamat bahwa sanksi tersebut sangat disayangkan. So....terus kalau gak disanksi, akan lebih baik...??
Sebelum menyampaikan opini pribadi gw, gw mau kasih tahu beberapa hal. Gw suka bola tapi gak hobi bola. Gw suka lihat pertandingan sepak bola lewat layar kaca tapi tidak tertarik nonton langsung. Itu juga sepak bola luar negri, bukan sepak bola dalam negeri. Gw juga punya klub yang gw jagokan tapi tidak sampai fanatik membeli pernak - pernik klub tersebut. Gw jadikan sepak bola sebagai hiburan bukan suatu keseriusan yang gw tekunin. So, kalo sepak bola indonesia kena sanksi, gw gak terlalu lebai seolah kiamat akan terjadi pada persepak bolaan indonesia.
Kenapa sepak bola indonesia kena sanksi ? Jawabannya karena pemerintah membekukan organisasi persepak bolaan indonesia atau yang disebut PSSI. Kalau kata statuta FIFA, pemerintah ikut campur dalam urusan organisasi persepak bolaan Indonesia.
Kenapa dibekukan ? Kalau gw gak salah ambil berita, itu karena PSSI tetap ngeyel untuk mengikutsertakan dua klub sepak bola yang menurut BOPI tidak layak untuk ikut karena satu dan lain hal.
Kenapa pemerintah ikut campur ? Gw yakin, pemerintah bisa aja masa bodo dengan persepak bolaan Indonesia. Sayangnya, sudah banyak gaji pemain yang tertunda, sudah ada pemain yang meninggal gara - gara persoalan gaji, sudah ada ketidak profesionalan dalam bermain bola "Sepak Bola Gajah", dan mungkin banyak lagi hal - hal yang memang belum terekspos di muka umum. Semua itu terjadi di wilayah Indonesia. So, sudah barang tentu pemerintah turun tangan. Selain itu, posisi pemerintah juga sudah berada di tempat yang serba salah. Di lain pihak dituntut untuk membenahi persepak bolaan indonesia, di sisi lain ada regulasi yang pada dasarnya tidak memperbolehkan pemerintah untuk melakukan intervensi terhadap organisasi persepak bolaan indonesia. Untungnya, pemerintah yakin bahwa sepak bola milik rakyat Indonesia hingga pembekuan organisasinya pun muncul. Banyak yang senang, banyak pula yang nyindir. Sedangkan gw, biasa aja. Toh menurut gw, persepak bolaan indonesia masih blum bisa gw nikmatin. Palingan, cuma beritanya aja yang gw nikmatin dan gw jadikan sumber opini gw.
Terus bagaimana nasib para pemain, penjual perna - pernik, dan banyak lagi yang berhubungan langsung dengan sepak bola ? Pertanyaannya susah karena sudah berhubungan dengan perut. Sayangnya, perut juga yang menyebabkan kekisruhan ini terjadi. Semuanya egois pada perutnya masing - masing. Sedikit yang peduli dengan perut orang lain. Baik pemerintah maupun PSSI pun juga punya perut. Permasalahannya, siapa yang paling peduli dengan perut orang lain. Pemerintahkah atau PSSI ?
Seberapa lama sepak bola ini berpuasa ?? Ini mestinya sudah diperhitungkan oleh pemerintah, selaku penanggung jawab terhadap sanksi FIFA. Tapi mestinya, semua yang berhubungan dengan sepak bola harus mau bertanggung jawab dengan persepak bolaan indonesia. Dengan cara menahan ego perut masing - masing. Gak salah kalo perutnya lapar tapi inget, kalo mau persepak bolaan indonesia maju semuanya harus saling bahu - membahu dan bukan saling menjatuhkan. Sedangkan perut gw, silahkan baca siapa sebelum menyampaikan opini pribadi gw.

0 komentar :