Kawasan Utara Israel Ditembak Tiga Roket Milik Hizbullah

06.58 Farhan syabani 0 Comments

[ Jum'at, 09 Januari 2009 ]
Kawasan Utara Israel Ditembak Tiga Roket Milik Hizbullah

Insiden Roket, SBY Telepon Pasukan Garuda

JERUSALEM - Militan Lebanon membuka front pertempuran baru terhadap Israel. Di tengah kesibukan menghajar Gaza, kemarin pagi (8/1) kawasan utara Israel ditembak tiga roket yang diduga milik militan Syiah, Hizbullah. Roket yang melukai dua orang itu dikhawatirkan memperluas eskalasi agresi Israel.

Salah satu roket menghantam rumah pensiunan di Desa Nahariya, 5 km dari perbatasan. Sekelompok 25 orang yang sedang sarapan semburat karena ledakan itu. Roket menembus atap, menerbangkan pemanas air, dan mendarat di kamar tidur. Tak ada yang tewas, tapi seorang patah kaki dan yang lain terpeleset oleh air sprinkler yang mengucur otomatis karena ada asap. ''Ledakannya dahsyat,'' kata Henry Carmelli, manajer rumah itu.

Perbatasan Lebanon dan Israel, bekas ajang baku tempur Israel-Hizbullah, sebenarnya sudah dijaga pasukan PBB. Tentara baret biru itu termasuk dari Indonesia. Perkembangan terbaru ini memaksa pasukan PBB siaga dan meningkatkan patroli. Apalagi, setelah ditembak tiga roket, Israel membalas dengan menembakkan mortar ke wilayah Lebanon.

Insiden terakhir itu mengingatkan perang 2,5 tahun lalu. Waktu itu Israel menyerbu Gaza untuk membebaskan tentaranya yang diculik Hamas. Di perbatasan Lebanon Selatan, Hizbullah membuat kejutan dengan juga menculik dua serdadu Israel.

Negara Bani Israil itu merespons dengan serbuan udara dan darat yang menewaskan ratusan warga sipil. Setelah bertarung 34 hari, lebih dari seratus tentara Israel tewas. Akhirnya tentara Yahudi mundur. Tentara yang diculik tak berhasil dibebaskan.

Meski roket kemarin diduga kuat milik Hizbullah, karena kapabilitas dalam melakukan serangan serupa, kali ini tak ada kelompok yang mengklaim penembakan tiga roket itu. Pemerintah Lebanon, yang khawatir menjadi korban serbuan Israel, langsung mengecam penembakan roket itu dan juga pembalasan Israel.

Selain Hizbullah, kelompok gerilyawan Palestina di Lebanon juga dicurigai. Meir Sheetrit, anggota kabinet Israel, menuduh kelompok sempalan yang sedang bermain. Dia menyatakan, Israel tak berminat membalas lebih jauh. ''Kami tak ingin dimainkan tangan orang lain,'' katanya.

Sikap pembelaan tanpa batas Amerika terhadap Israel juga mengobarkan solidaritas Palestina di Iraq. Pemerintah Iraq mengutuk agresi Israel itu. PM Nouri Al Maliki menyatakan ''luka mendalam dan sedih.'' Dia mendesak negara-negara muslim memutuskan hubungan dengan Israel. Negara Arab yang membuka hubungan diplomatik dengan Israel adalah Mesir dan Jordania.

''Sangat disesalkan kejahatan brutal ini terus berlanjut di tengah sikap diam komunitas internasional,'' katanya. Secara teknis, Iraq dan Israel masih dalam kondisi perang. Saddam Hussein, yang digulingkan AS, pernah menembakkan rudal ke Israel semasa Perang Teluk pertama.

Selain mengutuk, negara yang sedang dijajah Amerika itu juga mengirimkan bantuan makanan ke Gaza. Bantuan itu dilewatkan Amman, Jordania.

Sikap lebih keras dilancarkan Moqtada Al Sadr. Ulama Syiah anti-AS itu mendesak rakyat Iraq menyerang tentara AS sebagai pembalasan atas pembelaan AS terhadap agresi Israel. ''Saya menyeru kepada kelompok perlawanan yang sejati di Iraq untuk melakukan operasi pembalasan terhadap kawan dekat musuh kita Zionis (maksudnya AS),'' kata ulama ini dari tempat persembunyiannya.

Al Sadr memiliki kelompok militan yang selalu memberikan perlawanan terhadap pasukan AS. Namun, kelompok ini terus diberantas oleh tentara AS yang dibantu pasukan pemerintah Iraq.

Dalam perkembangan pertempuran di Gaza, Israel merambah ke wilayah selatan. Tentara Yahudi berusaha menyapu tempat-tempat yang dicurigai sebagai pintu penyelundupan senjata. Terutama terowongan-terowongan yang digali dari wilayah Gaza Selatan tembus ke Mesir Utara. Gaza dan Mesir berbagi wilayah perbatasan sekitar 15 km. Di sisi Palestina dijaga pos-pos militer Israel, di sisi lain dijaga tentara Mesir. Israel juga menuduh kawasan selatan itu menjadi pangkalan peluncuran roket-roket swadaya Hamas.

Keganasan Israel terus memakan korban. Sembilan lagi warga Palestina tewas. Lima orang diklaim sebagai militan. Total 13 hari agresi ini sudah menelan 696 nyawa, menurut sumber medis Palestina.

Di Gaza Selatan, Hamas terus melakukan perlawanan, berhadapan dengan pasukan tank Israel. Sedangkan di utara, roket-roket Hamas terus berluncuran ke kawasan Israel. Sebuah sekolah dan gedung olahraga, keduanya sedang kosong, terhantam. Roket-roket buatan sendiri milik Hamas sebenarnya ''primitif'' dibanding aneka senjata canggih di darat, laut, dan udara, yang dimiliki Israel. Apalagi, pasokan senjata Israel tanpa batas, termasuk dari Amerika.

Kemarin, di bagian lain kawasan Gaza, Israel dilaporkan melakukan sekitar dua puluh kali pengeboman udara di Gaza City. Seorang tewas. Yang lain, 12 pejalan kaki, luka-luka saat bom meledak sekitar 150 meter dari rumah sakit.

Di tengah makin memburuknya situasi di Gaza, Israel dan Hamas ''menyetujui'' gencatan senjata tiga jam sehari. Selama jeda itu, bantuan kemanusiaan boleh mengalir masuk. Dari waktu ke waktu kondisi warga Gaza memang makin memburuk. Air bersih, pasokan makanan, obat-obatan, serta bahan bakar makin menipis. Bayi-bayi juga kekurangan stok susu.

Meski ada jeda kemanusiaan, PBB kemarin menyatakan menghentikan semua operasi bantuan ke Gaza. Ini gara-gara berbagai serangan oleh tentara Israel ke konvoi bantuan. Kemarin sopir truk bantuan PBB tewas oleh tembakan tank Israel. Ini menambah panjang daftar korban. Sebelumnya, 40 pengungsi yang berlindung di gedung PBB tewas oleh berondongan tentara Yahudi.

Dari Jenewa dilaporkan, Palang Merah Internasional menyebut empat anak ditemukan hidup di dekat mayat ibunya. Total dari gedung yang roboh dibom Israel, 15 mayat ditemukan di kawasan Zeitoun di Gaza. Lembaga kemanusiaan itu juga mengecam Israel yang menghalang-halangi tim penolong untuk menuju lokasi korban.

Upaya diplomasi untuk mengakhiri agresi itu terus dilakukan. Kemarin perwakilan Israel tiba di Kairo, Mesir, untuk membicarakan proposal Prancis dan Mesir. Israel, lewat jubir Deplu Mark Regev, menyatakan setuju gencatan senjata permanen, asal Hamas menghentikan semua serangan ke Israel, serta Hamas diembargo senjata.

Sementara itu, Osama Hamdan, perwakilan Hamas di Lebanon, mensyaratkan, Israel harus membuka seluruh blokade ke Gaza. Selama ini Gaza dikenal sebagai ''penjara besar'' karena 1,4 juta warganya tak bisa bebas keluar masuk perbatasan. Semuanya dijaga tentara Israel, termasuk dari laut.

SBY Telepon Pasukan Garuda

Terjadinya baku tembak antara pasukan Hizbullah Lebanon dan tentara Israel membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) khawatir. Sebab, saat ini terdapat 1.265 prajurit TNI di perbatasan Lebanon-Israel. SBY pun kemarin (8/1) menelepon komandan Pasukan Garuda di Lebanon.

Presiden berkomunikasi dengan Komandan Satuan Tugas Pasukan Perdamaian Garuda Letkol Inf R. Haryono. SBY menanyakan situasi terkini terkait tembak-menembak antara tentara Hizbullah dan Israel yang terjadi pada Kamis (8/1) sekitar pukul 07.30 waktu setempat.

"Dari posisi kita berapa? Oke, 35 kilometer dari posisi kita," kata SBY saat menelepon Letkol Haryono di halaman kantor presiden. SBY tidak membuka speaker communicator-nya, sehingga wartawan tidak bisa mendengar suara Haryono.

"Begini Haryono, saya sudah mengerti laporan yang kau sampaikan. Pertama benar yang Haryono instruksikan kepada prajurit untuk menjaga diri meningkatkan keamanan. Kemudian siap dengan contingency, meski tembakan itu tidak terlalu dekat dengan posisi Indonesia," ujar SBY.

Menurut SBY, meski tembakan tentara Israel ke arah Lebanon belum membahayakan pasukan Indonesia, tetap harus diwaspadai. Bisa saja situasi berkembang tidak terkontrol, sehingga membahayakan. "Ingat, tugas Anda adalah peace keeping. Jadi, berlindung dengan baik agar keselamatan anak-anak terjaga sambil terus menjalankan tugas sebagai peace keeping forces," tambahnya.

SBY juga menyampaikan pesan kepada pimpinan UNIFIL bahwa Jakarta terus memantau perkembangan di Lebanon. "Ketiga, tadi kau melaporkan kepada saya bahwa Dubes Indonesia akan dipanggil Presiden Lebanon Sulaiman. Kalau kau sempat berkomunikasi dengan Dubes, sampaikan agar betul-betul mendengarkan brifing dari presiden Lebanon dan setiap perkembangan situasi dipahami dengan seksama," pinta SBY.

Dari Naqoura, Lebanon Selatan, pasukan Garuda benar-benar siaga penuh. Statusnya sekarang dinaikkan menjadi kuning plus. "Sudah ada perintah agar seluruh unit UNIFIL di lapangan mendeteksi dengan cepat dan mencegah semua aktivitas mencurigakan atau aktivitas permusuhan," ujar Perwira Penerangan Kontingen Garuda XXVI-A Kapten Laut Hondor Saragih kepada Jawa Pos melalui telepon internasional kemarin