Terorisme di Mumbai Jadi Sorotan Khusus APA

07.56 Farhan syabani 0 Comments

JAKARTA--Ketua Sub Komisi Politik Forum Parlemen Asia (APA) Marzuki Darusman menyatakan, teror yang terjadi di Mumbai, India, menjadi sorotan khusus dalam persidangan III APA serta aksi tersebut menunjukkan bahwa ancaman terorisme itu riil dan harus mendapat perhatian semua pihak.
"Peristiwa ini memang mengejutkan. Ini kembali mengingatkan bahwa terorisme itu riil dan tidak bisa dihubungkan dengan satu bangsa tertentu," ujarnya di sela-sela sidang APA di Jakarta Convention Center, Jumat.
Anggota Komisi I DPR RI (bidang pertahanan dan luar negeri) itu mengakui bahwa terorisme bisa terjadi dimana saja. Namun Yang merisaukan dari peristiwa di India itu adalah skalanya yang sedemikian besar.
Karena itu, Marzuki berpendapat bahwa semua pihak harus kerjasama untuk mencegah terorisme yang telah berkembang di mana-mana.
Dia juga mengatakan bahwa terorisme itu bisa muncul di lapisan masyarakat manapun dan aksi tersebut juga belum tentu berhubungan dengan keadaan ekonomi dari suatu masyarakat.
Hal itu terbukti dari peristiwa di Mumbai yang menewaskan lebih dari 100-an korban jiwa, di mana Mumbai merupakan kota besar di India yang mayoritas penduduknya dari kelas menengah.
Bagi Indonesia, ujarnya lagi, berpendapat bahwa aksi terorisme itu tidak bisa dikatakan hanya ditujukan pada kelompok tertentu saja karena terorisme adalah aksi teror yang bisa mengenai semua orang.
"Ini menjadi satu peringatan bahwa keadaan dunia tidak bisa begini terus. Bagaimana pun terorisme itu berkaitan dengan keadaan yang tidak memuaskan dari dunia ini dari segi keadilan dan ketimpangan," ujarnya.
Marzuki juga mengingatkan agar bangsa Indonesia lebih meningkatkan kewaspadaanya karena Indonesia mempunyai potensi sebagai sasaran aksi terorisme.
Sidang pleno ketiga APA, menurut Marzuki, juga memberikan perhatian khusus atas aksi terorisme di Mumbai itu dan merasa prihatin atas jatuhnya banyak korban jiwa dalam peristiwa itu.
Masalah terorisme termasuk dalam topik pembahasan di sub komisi Perdamaian dan Keamanan dan isu terorisme diperkirakan masuk sebagai salah satu resolusi sidang APA kali ini


By Republika Contributor
Jumat, 28 November 2008 pukul 17:43:00